Governance System atau
sistem pemerintahan merupakan kombinasi dari dua kata, yaitu:
"sistem" dan "pemerintah".Berarti sistem secara keseluruhan
yang terdiri dari beberapa bagian yang memiliki hubungan fungsional antara
bagian-bagian dan hubungan fungsional dari keseluruhan, sehingga hubungan ini
menciptakan ketergantungan antara bagian-bagian yang terjadi jika satu bagian
tidak bekerja dengan baik akan mempengaruhi keseluruhan. Dan pemerintahan dalam
arti luas memiliki pemahaman bahwa segala sesuatu yang dilakukan dalam
menjalankan kesejahteraan negara dan kepentingan negara itu sendiri. Dari
pengertian itu, secara harfiah berarti sistem pemerintahan sebagai bentuk
hubungan antar lembaga negara dalam melaksanakan kekuasaan negara untuk
kepentingan negara itu sendiri dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyatnya.
Dibawah ini merupakan
pengertian sistem pemerintahan menurut para ahli :
a Menurut Moh. Mahfud MD, adalah pemerintah negara bagian sistem dan
mekanisme kerja koordinasi atau hubungan antara tiga cabang kekuasaan yang
legislatif, eksekutif dan yudikatif (Moh. Mahfud MD, 2001: 74). Dengan
demikian, dapat disimpulkan sistem adalah sistem pemerintahan negara dan
administrasi hubungan antara lembaga negara dalam rangka administrasi negara.
b Menurut Utrecht ada 3 pengertian yaitu Pemerintahan
adalah gabunagn dari semua badan kenegaraan yang memiliki kekuasaan untuk
memerintah (legislatif,Eksekutif, Yudikatif), Pemerintahan adalah gabungan
badan-badan kenegaraan tertinggi yang memiliki kekuasaan memerintah (Presiden,
Raja, Yang dipertuan Agung), Pemerintahan dalam arti kepala negara (Presiden)
bersama kabinetnya.
c Menurut Offe, Pemerintahan adalah hasil dari
tindakan administratif dalam berbagai bidang, bukan hanya hasil dari
pelaksanaan tugas pemerintah dalam melaksanakan undang-undang melainkan hasil
dari kegiatan bersama antara lembaga pemerintahan dengan klien masing-masing.
d Menurut Kooiman, pemerintahan adalah proses interaksi
antara berbagai aktor dalam pemerintahan dengan kelompok sasaran atau berbagai
individu masyarakat.
e Menurut Austin Ranne, pemerintahan adalah proses
kegiatan pemerintah dalam membuat dan menegakkan hukum dalam suatu negara.
f Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia pemerintahan berarti
Proses, cara, perbuatan memerintah dan Segala urusan yang dilakukan negara
dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyat dan kepentingan negara.
Budaya Etika
Budaya Perusahaan
adalah suatu sistem dari nilai-nilai yang dipegang bersama tentang
apa yang penting serta keyakinan tentang bagaimana dunia itu berjalan. Terdapat
tiga faktor yang menjelaskan perbedaan pengaruh budaya yang dominan terhadap
perilaku, yaitu:
· Keyakinan dan nilai-nilai bersama
· Dimiliki bersama secara luas
· Dapat diketahui dengan jelas, mempunyai pengaruh yang lebih kuat terhadap
perilaku
Dalam perusahaan,
hubungan antara pimpinan dengan instansi merupakan dasar budayaetika. Jika
instansi harus etis, maka manajemen puncak harus etis dalam semua tindakan dan
kata-katanya. Tugas manajemen puncak adalah memastikan bahwa konsep etikanya
menyebar diseluruh organisasi, melalui semua tingkatan dan menyentuh semua
pegawai. Para eksekutif mencapai penerapan ini melalui suatu metode tiga lapis,
yaitu dalam bentuk pernyataan tekad (komitmen), program-program etika, dan kode
etik khusus pada setiap instansi. Program etika adalah suatu sistem yang
terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang untuk mengarahkan pegawai dalam
melaksanakan pernyataan komitmen. Suatu aktivitas yang umum adalah pertemuan
orientasi yang dilaksanakan bagi pegawai baru. Selama pertemuan ini, subyek
etika mendapat cukup perhatian.
Mengembangkan
struktur Etika Korporasi
Membangun entitas
korporasi dan menetapkan sasarannya. Pada saat itulah perlu prinsip-prinsip
moral etika ke dalam kegiatan bisnis secara keseluruhan diterapkan, baik dalam
entitas korporasi, menetapkan sasaran bisnis, membangun jaringan dengan para
pihak yang berkepentingan (stakeholders) maupun dalam proses pengembangan diri
para pelaku bisnis sendiri. Penerapan ini diharapkan etika dapat menjadi “hati
nurani” dalam proses bisnis sehingga diperoleh suatu kegiatan bisnis yang
beretika dan mempunyai hati, tidak hanya sekadar mencari untung belaka, tetapi
juga peduli terhadap lingkungan hidup, masyarakat, dan para pihak yang
berkepentingan (stakeholders).
Kode Perilaku
Korporasi (Corporate Code of Conduct)
Fungsi Pedoman
Perilaku yaitu meliputi pedoman perilaku merupakan penjabaran nilai-nilai
perusahaan dan etika bisnis dalam melaksanakan usaha sehingga menjadi panduan
bagi organ perusahaan dan semua karyawan perusahaan dan pedoman perilaku
mencakup panduan tentang benturan kepentingan, pemberian dan penerimaan hadiah
dan donasi, kepatuhan terhadap peraturan, kerahasiaan informasi, dan pelaporan
terhadap perilaku yang tidak etis. Fungsi Pedoman Perilaku yaitu meliputi
pedoman perilaku merupakan penjabaran nilai-nilai perusahaan dan etika bisnis
dalam melaksanakan usaha sehingga menjadi panduan bagi organ perusahaan dan
semua karyawan perusahaan dan pedoman perilaku mencakup panduan tentang
benturan kepentingan, pemberian dan penerimaan hadiah dan donasi, kepatuhan
terhadap peraturan, kerahasiaan informasi, dan pelaporan terhadap perilaku yang
tidak etis.
Manfaat Code of
Conduct antara lain :
1. Menciptakan suasana kerja yang sehat
dan nyaman dalam lingkungan perusahaan.
2. Membentuk karakter
individu perusahaan yang disiplin dan beretika dalam bergaul dengan sesama
individu dalam perusahaan maupun dengan pihak lain di luar perusahaan.
3. Sebagai pedoman
yang mengatur, mengawasi sekaligus mencegah penyalahgunaan wewenang dan jabatan
setiap individu dalam perusahaan
4. Sebagai acuan
terhadap penegakan kedisiplinan.
5. Menjadi acuan
perilaku bagi individu dalam perusahaan untuk melaksanakan tugas dan tanggung
jawab masing-masing dan berinteraksi dengan stakeholder perusahaan.
Evaluasi
terhadap Kode Perilaku Korporasi
Melakukan evaluasi
tahap awal (Diagnostic Assessment) dan penyusunan pedoman-pedoman. Pedoman Good
Corporate Governance disusun dengan bimbingan dari Tim BPKP dan telah
diresmikan pada tanggal 30 Mei 2005.
Pengaruh etika terhadap budaya ada dua,
yaitu :
1. Etika
Personal dan etika bisnis merupakan kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dan
keberadaannya saling melengkapi dalam mempengaruhi perilaku manajer yang
terinternalisasi menjadi perilaku organisasi yang selanjutnya mempengaruhi
budaya perusahaan.
2. Jika
etika menjadi nilai dan keyakinan yang terinternalisasi dalam budaya perusahaan
maka hal tersebut berpotensi menjadi dasar kekuatan persusahaan yang pada
gilirannya berpotensi menjadi sarana peningkatan kerja
Sumber Referensi :
0 comments:
Post a Comment